Kamis, 21 Maret 2013

NORMALISASI



Normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengorganisasikan atribut-atribut data dengan cara mengelompokkan sehingga terbentuk entitas yang non-redundant, stabil, dan fleksible. Hal yang dapat dilakukan dalam normalisasi data adalah insert,update,delete, dan modifikasi pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut.
Anomali seringkali disebut juga dengan update anomaly, adalah efek samping yang tidak dikehendaki, yang
terjadi jika relasi tidak pada bentuk normal tertentu.
1.      Anomali penyisipan, terjadi ketika dilakukan penyisipan tuple pada suatu relasi. Biasanya terjadi karena nilai primary key tidak diketahui saat penyisipan.
2.      Anomali penghapusan, terjadi sewaktu dilakukan penghapusan tuple dari relasi, padahal tuple tersebut mengandung sebagian informasi yang penting dan tidak boleh dihilangkan.
3.      Anomali pengubahan, terjadi karena adanya redundansi data. Ketika akan mengubah nilai data suatu atribut, maka seluruh pemunculan data tersebut harus ikut diubah.        

Adapun tujuan dari normalisasi data adalah:
1.      Untuk menghilangkan kerangkapan data
2.      Untuk mengurangi kompleksitas
3.      Untuk mempermudah pemodifikasian data
4.      Membuat data yang kompak dan efisien.
5.      Mempercepat pengaksesan data.
6.      Memudahkan dalam manipulasi data.
7.      Menghindari pengulangan data.
8.      Menghindari data yang tersembunyi.





Terdapat sebuah langkah penting dalam normalisasi data yakni menentukan ketergantungan. Terdapat beberapa macam ketergantungan yaitu sebagai berikut:
1.      Ketergantungan fungsional.
Ketergantungan fungsional berfungsi untuk menentukan satu nilai unik dalam satu atribut ditentukan dengan satu nilai atribut lain. Misalnya: seorang mahasiswa mempunyai sebuah NIM. Maka dapat dipresentasikan menjadi:
NIM → Nama
Yang artinya adalah nilai NIM menentukan nilai nama dari mahasiswa. Dikarenakan setiap NIM yang dimiliki mahasiswa satu dengan mahasiswa lain berbeda, maka nama bergantung dengan NIM. Nama mahasiswa mungkin bisa sama dengan mahasiswa lain.
2.      Ketergantungan fungsional penuh.





NIM, KODE_MK → NILAI
Dari contoh di atas, dijelaskan bahwa nilai bergantung pada kode mata kuliah dan nim.
3.      Ketergantungan Transitif.



NIM → KODE_FAKULTAS
KODE_FAKULTAS → NAMA_FAKULTAS
Maka NIM → NAMA_FAKULTAS
Yaitu jika kode fakultas bergantung pada nim. Sedangkan nama fakultas bergantung pada kode fakultas. Maka, nama fakultas bergantung pada nim (sesuai dengan contoh di atas).

 
PROSES NORMALISASI
Contoh tabel yang akan dinormalisasi:



Tabel dapat dikatakan sebagai bentuk pertama (1NF), jika disetiap baris dan kolom mempunyai satu value. Dengan begitu, tabel di atas dapat diubah menjadi tabel berikut agar dapat di normasisasi.
Bentuk 1NF



Selanjutnya, syarat untuk mencapai bentuk kedua adalah jika tabel sudah memenuhi bentuk pertama dan kolom (atribut) yang berada di dalam tabel tersebut bergantung penuh pada keynya.
Bentuk 2NF
Tabel layanan



Setelah didapatkan bentuk kedua (2NF), untuk melanjutkan bentuk ketiga, setiap kolom yang bukan key dan atribut yang bukan key tidak bergantung transtif dengan keynya.
Bentuk 3NF
Tabel pasien


Tabel biaya



Tabel jenis layanan

Tabel dokter





SUMBER:
http://apipfudin.wordpress.com/materi-kuliah-informatika/normalisasi-database/ diakses pada 2 Maret 2013 9:15
http://wayanaditya.blogspot.com/2012/03/teknik-normalisasi.html diakses pada 2 Maret 2013